tag:blogger.com,1999:blog-72491919018019180182024-03-06T16:15:19.248+07:00FK-THLTBPP KABUPATEN SUMEDANGOfficial BlogFORUM KOMUNIKASI THL-TBPP KABUPATEN SUMEDANGhttp://www.blogger.com/profile/18001235028848578966noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-7249191901801918018.post-19666291048959960892012-05-01T13:48:00.000+07:002012-05-08T16:39:17.336+07:00GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KOMSUMSI PANGAN (P2KP)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXNrv78Dm0sXi3xKFX1iUGrX5f6jm21KEtKreHqGT94alQqjdzSetlb0l_uuWbRama6BAAAfXR5PBfgmlskB2BwmIwsjS6LRE_w0_EOWjLCdtwsCfb8funEWWDs5eWnApa2mFvcYkvu3Pi/s1600/nonberas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXNrv78Dm0sXi3xKFX1iUGrX5f6jm21KEtKreHqGT94alQqjdzSetlb0l_uuWbRama6BAAAfXR5PBfgmlskB2BwmIwsjS6LRE_w0_EOWjLCdtwsCfb8funEWWDs5eWnApa2mFvcYkvu3Pi/s320/nonberas.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Ketahanan
pangan merupakan hal yang sangat penting dan strategis, mengingat pangan
merupakan kebutuhan dasar manusia. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia
yang paling utama, karena itu pemenuhannya menjadi hak asasi setiap individu.
Pada KTT Pangan Sedunia Tahun 1996 di Roma para pemimpin Negara dan pemerintah
telah mengikrarkan kemauan politik dan komitmennya untuk mencapai ketahanan pangan
dan melanjutkan upaya penghapusan kelaparan.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Pembangunan
ketahanan pangan di Indonesia ditegaskan dalam Undang Undang Pangan Nomor 7
Tahun 1996 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2002
tentang Ketahanan Pangan, yang secara spesifik mengatur bahwa pemerintah
menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap
ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, beragam, bergizi,
berimbang, aman, merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Beberapa
hasil kajian menunjukan persediaan pangan yang cukup secara nasional terbukti
tidak menjamin perwujudan ketahanan pangan pada tingkat wilayah (regional), rumah
tangga atau individu. Data menunjukan bahwa jumlah proporsi rumah tangga yang <i>deficit
energy </i>di setiap provinsi masih tinggi. Berkaitan dengan hal ini, penganekaragaman
pangan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan. Dari
segi fisiologis, manusia untuk dapat hidup aktif, sehat dan produktif
memerlukan lebih dari 40 jenis zat gizi yang terdapat pada berbagai jenis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">makanan.
Berbagai penelitian sudah membuktikan bahwa tidak ada satupun jenis pangan yang
lengkap gizinya kecuali ASI.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Keragaman
konsumsi pangan masyarakat Indonesia dengan indikator skor Pola Pangan Harapan
(PPH), menunjukkan bahwa skor mutu konsumsi pangan penduduk Indonesia periode
2006–2010 terjadi fluktuasi. Hal ini diindikasikan terjadinya penurunan Skor
PPH dari 81,9 pada tahun 2008 menjadi 78,8 pada tahun 2009. Pada tahun 2010
skor PPH kembali meningkat yaitu 80,6, tetapi masih didominasi konsumsi energi
kelompok padi-padian dari proporsi sebesar 50 persen, hal ini terjadi karena kurangnya
kesadaran masyarakat akan pangan yang beragam, bergizi, berimbang, dan aman,
dan diikuti juga dengan semakin meningkatnya konsumsi terigu yang merupakan bahan
pangan impor. Sementara itu, konsumsi pangan yang lainnya masih belum memenuhi
komposisi ideal yang dianjurkan, seperti pada kelompok umbi – umbian, pangan
hewani, sayur dan buah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Secara
umum, implementasi Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Pangan (P2KP)
sangat penting untuk dilaksanakan secara massal mengingat permintaan beras
terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, semakin terasanya dampak perubahan
iklim global, dampak pemberian Raskin semakin mendorong masyarakat yang makanan
pokoknya non beras menjadi beras (nasi), serta belum optimalnya pemanfaatan
pangan lokal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Merujuk
pada situasi tersebut, maka Empat Sukses Pertanian, yang salah satunya adalah
Peningkatan Diversifikasi Pangan (Penganekaragaman Pangan) menjadi salah satu
kontrak kerja antara Menteri Pertanian dengan Presiden selama tahun 2009 –
2014, dengan tujuan untuk meningkatkan keanekaragaman pangan sesuai dengan
karakteristik daerah. Kontrak kerja ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan
Presiden (Perpres) No. 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, yang ditindaklanjuti oleh Peraturan
Menteri Pertanian (Permentan) No. 43 Tahun 2009 tentang Gerakan Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) Berbasis Sumber Daya Lokal. Peraturan
tersebut menjadi acuan yang dapat mendorong percepatan penganekaragaman
konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal melalui kerja sama sinergis antara
pemerintah dan pemerintah daerah. Di Provinsi, kebijakan tersebut ditindaklanjuti
dengan Peraturan Gubernur (Pergub) dan di kabupaten/kota ditindaklanjuti dengan
Peraturan Bupati/Walikota (Perbup/Perwalikota).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Implementasi
kebijakan P2KP pada tahun 2012 sebagai bentuk keberlanjutan dari kegiatan P2KP tahun
2010 diwujudkan melalui kegiatan : (1) Pemberdayaan kelompok wanita melalui
optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan bantuan alat penepung, (2) Pengembangan
pangan lokal melalui kegiatan pra-pangkin dan kerja sama dengan Perguruan
Tinggi dalam pengembangan teknologi pangan lokal, (3) Sosialisasi dan promosi
penganekaragaman konsumsi pangan, serta (4) Pengembangan Kawasan Diversifikasi
Pangan (PKDP) yang merupakan pengembangan dari kegiatan P2KP pada tingkat
kawasan. Kegiatan P2KP juga diharapkan dapat mendorong peran serta dunia usaha
melalui <i>Corporate Social Responsibility </i>(CSR)/ Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Dimensi
lintas sektor Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) terlihat jelas
pada implementasi di lapangan terutama di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
melalui integrasi berbagai kegiatan dalam mewujudkan pengembangan ekonomi
lokal, baik dari segi pelaksanaan maupun pembiayaan. Gubernur/Bupati sebagai
integrator memiliki peranan penting, terutama dalam mengkoordinasikan semua Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Kegiatan
penganekaragaman konsumsi pangan, selain ditujukan untuk meningkatkan skor PPH,
juga berperan positif dalam upaya meningkatkan gizi keluarga, menurunkan
konsumsi beras, menurunkan angka kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja
sesuai potensi daerah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Baca
selengkapnya Pedum P2KP BKP, Kementan 2012 <a href="http://www.deptan.go.id/pedum2012/BKP/3.%20pedum-P2KP-bkp2012.pdf" target="_blank"><i>downloaddisini</i></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Sumber : Badan
Ketahanan Pangan, Kementan RI 2012.</span><span style="font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div>FORUM KOMUNIKASI THL-TBPP KABUPATEN SUMEDANGhttp://www.blogger.com/profile/18001235028848578966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7249191901801918018.post-54056726021126507572012-05-01T13:20:00.000+07:002012-05-08T16:54:00.995+07:00PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (LDPM)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirJjeCWS3cbgoW7Z7sufRGzw6UUoF1YZl_7nb4zuoPCCGb_DPyTcUlQeGSxQXtq68loyMlUj4nNMvk0FJXKpqhfNVpSk2nNRQ0VfXrEL1UzIn8MMdQVJ4J1A18l_pIkerYeazN7dhqLA-a/s1600/fotolumbung2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirJjeCWS3cbgoW7Z7sufRGzw6UUoF1YZl_7nb4zuoPCCGb_DPyTcUlQeGSxQXtq68loyMlUj4nNMvk0FJXKpqhfNVpSk2nNRQ0VfXrEL1UzIn8MMdQVJ4J1A18l_pIkerYeazN7dhqLA-a/s320/fotolumbung2.jpg" width="306" /></a></div>
<span style="font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif"; font-size: 11.5pt;"> Ketahanan pangan menjadi salah satu
prioritas dalam pembangunan nasional. Ada tiga alasan utama yang melandasi
adanya kesadaran dari semua komponen bangsa atas pentingnya ketahanan pangan yaitu:
(i) akses atas pangan yang cukup dan bergizi bagi setiap penduduk merupakan salah
satu pemenuhan hak azasi manusia; (ii) konsumsi pangan dan gizi yang cukup
merupakan basis bagi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas; (iii)
ketahanan pangan merupakan basis bagi ketahanan ekonomi, bahkan bagi ketahanan
nasional suatu negara berdaulat.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif"; font-size: 11.5pt;">Ketahanan pangan nasional salah satunya
dicirikan dengan adanya ketersediaan pangan yang cukup secara makro namun
demikian masih ada beberapa daerah dimana masyarakatnya tidak mampu mengakses
pangan yang cukup. Hal ini disebabkan karena kondisi wilayahnya miskin ataupun
pendapatan mereka yang tidak mencukupi untuk memperoleh akses terhadap pangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif"; font-size: 11.5pt;">Berdasarkan data BPS, program yang
dilaksanakan oleh pemerintah selama ini telah mampu menurunkan jumlah
kemiskinan di Indonesia dimana secara absolut pada tahun 2011 menjadi sekitar
30 juta jiwa, lebih rendah jika dibandingkan tahun 2010 sebesar 31,02 juta
jiwa. Pada umumnya sebagian besar dari penduduk miskin tersebut tinggal di
wilayah pedesaan dengan mata pencaharian dari sektor pertanian yang memiliki
skala usaha kecil yaitu kurang dari 0,5 hektar atau bahkan sebagai buruh tani.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif"; font-size: 11.5pt;">Disisi lain melihat luasnya wilayah
Indonesia dimana wilayah sentra produksi pertanian khususnya padi dan jagung
berada pada topografi yang beragam, memiliki ketersediaan sarana prasarana
untuk mendukung sektor tersebut (produksi, pengolahan, penyimpanan) sangat
bervariasi, waktu panen yang tidak bersamaan pada beberapa wilayah, dan iklim
yang kurang mendukung pada saat tanam maupun panen raya, sehingga petani,
kelompoktani (Poktan) maupun Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) selalu dihadapkan
pada berbagai masalah antara lain: (i) keterbatasan modal usaha untuk melakukan
kegiatan pengolahan, penyimpanan, pendistribusian/pemasaran setelah panen; (ii)
memiliki posisi tawar petani yang rendah pada saat panen raya yang bersamaan
dengan datangnya hujan, sehingga petani terpaksa menjual produknya dengan harga
rendah kepada para pelepas uang (pedagang perantara); (iii) keterbatasan akses
pangan (beras) untuk dikonsumsi saat mereka menghadapi paceklik yang disebabkan
karena tidak memiliki cadangan pangan yang cukup.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif"; font-size: 11.5pt;">Dampak dari ketidakberdayaan petani,
Poktan dan Gapoktan tersebut dalam mengolah, menyimpan dan mendistribusikan/memasarkan
hasil produksinya dapat menyebabkan: (i) ketidakstabilan harga untuk komoditas
gabah/beras dan jagung di wilayah sentra produksi pertanian pada saat terjadi panen
raya, dan (ii) kekurangan pangan (beras) yang dapat dikonsumsi pada saat mereka
menghadapi musim paceklik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif"; font-size: 11.5pt;">Guna mengatasi permasalahan tersebut,
khususnya di daerah sentra produksi padi dan jagung, pemerintah melalui
Kementerian Pertanian cq Badan Ketahanan Pangan, sejak tahun 2009 telah
melaksanakan kegiatan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
(Penguatan-LDPM). Melalui kegiatan Penguatan-LDPM pemerintah menyalurkan dana
Bansos dari APBN kepada Gapoktan untuk memperkuat kelembagaan Gapoktan agar
mampu mendistribusikan hasil produksi pangan anggotanya dan menyediakan
cadangan pangan bagi anggotanya. Dengan memperkuat permodalan dari dana Bansos
Penguatan-LDPM, diharapkan Gapoktan bersama-sama dengan anggotanya mampu
membangun sarana untuk penyimpanan, mampu mengembangkan usaha di bidang
pemasaran pangan, dan mampu menyediakan pangan minimal bagi anggotanya yang
kurang memiliki akses terhadap pangan pokok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif"; font-size: 11.5pt;">Baca selengkapnya Pedum LDPM BKP, Kementan 2012 bisa <a href="http://www.deptan.go.id/pedum2012/BKP/2.%20pedum-LDPM-bkp2012.pdf" target="_blank"><i>didownload di sini.</i></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "TimesNewRomanPSMT","serif"; font-size: 11.5pt;">Sumber : Badan Ketahanan Pangan, Kementan RI 2012. </span></div>FORUM KOMUNIKASI THL-TBPP KABUPATEN SUMEDANGhttp://www.blogger.com/profile/18001235028848578966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7249191901801918018.post-11224221978753835772012-05-01T13:09:00.000+07:002012-05-08T16:54:54.913+07:00DESA MANDIRI PANGAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYFyDhoZ62rqq0bSk2uw5aIocITHY4p1467t_pssL5ryc47fTA9oHMrELDHRQmAHVhj5eeu9io3q5MJkQYcdQgsqNdt3ZhJeno0X3liToGMRQ8h4bZeavAzFhZoRDKw-gfGCzk7GCYETXz/s1600/Foto0390.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYFyDhoZ62rqq0bSk2uw5aIocITHY4p1467t_pssL5ryc47fTA9oHMrELDHRQmAHVhj5eeu9io3q5MJkQYcdQgsqNdt3ZhJeno0X3liToGMRQ8h4bZeavAzFhZoRDKw-gfGCzk7GCYETXz/s320/Foto0390.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Pembangunan
ketahanan pangan diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
memberikan manfaat secara adil dan merata berdasarkan kemandirian, dan tidak
bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Upaya Pembangunan ketahanan pangan
dilakukan secara bertahap melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk
mengenali potensi dan kemampuannya, mencari alternatif peluang dan pemecahan
masalah, serta mampu untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam secara
efektif, efisien, dan berkelanjutan. Perwujudan pemberdayaan masyarakat dalam
rangka kemandirian pangan, dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat miskin dan
rawan pangan di perdesaan. Strategi yang digunakan untuk pemberdayaan
masyarakat miskin dilakukan melalui jalur ganda/<i>twin</i> <i>track strategy</i>,
yaitu: (1) membangun ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan untuk menyediakan
lapangan kerja dan pendapatan; dan (2) memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat
miskin di daerah rawan pangan melalui pemberdayaan dan pemberian</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">bantuan
langsung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Sejak
tahun 2006, Badan Ketahanan Pangan melaksanakan kedua strategi tersebut melalui
Kegiatan Desa Mandiri Pangan (Demapan). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan usaha produktif berbasis sumber
daya lokal, peningkatan ketersediaan pangan, peningkatan daya beli dan akses
pangan rumah tangga, sehingga dapat memenuhi kecukupan gizi rumah tangga, yang
akhirnya berdampak terhadap penurunan kerawanan pangan dan gizi masyarakat
miskin di perdesaan, sejalan dengan salah satu tujuan <i>Millenium</i> <i>Development
Goals (MDGs</i>), yaitu untuk mengurangi angka kemiskinan dan kelaparan di
dunia sampai setengahnya di tahun 2015.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Sampai
dengan 2011 kegiatan Demapan telah dilaksanakan di 33 provinsi, 399 kabupaten/kota
pada 2.851 desa. Pada tahun 2012 dialokasikan 563 desa baru, sehingga secara
komulatif, jumlah desa yang dibina menjadi 3.414 desa, di 410 kabupaten/kota, pada
33 provinsi, terdiri dari tahap: persiapan 563 desa ,penumbuhan 838 desa, pengembangan
829 desa kemandirian 359 desa, dan 825 desa mandiri. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Kegiatan
Demapan dilaksanakan dalam empat tahap: persiapan, penumbuhan, pengembangan,
dan kemandirian. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan
masyarakat miskin, penguatan kelembagaan masyarakat dan pemerintah desa, pengembangan sistem ketahanan pangan, dan
peningkatan koordinasi lintas subsektor dan sektor untuk mendukung pembangunan
dan pengembangan sarana dan prasarana perdesaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Baca
selengkapnya Pedum Demapan BKP, Kementan Tahun 2012 <a href="http://www.deptan.go.id/pedum2012/BKP/1.%20pedum-demapan-bkp2012.pdf" target="_blank"><i>download disini</i>.</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Sumber : Badan
Ketahanan Pangan, Kementan RI 2012.</span></div>FORUM KOMUNIKASI THL-TBPP KABUPATEN SUMEDANGhttp://www.blogger.com/profile/18001235028848578966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7249191901801918018.post-75758855304486313542012-04-30T22:06:00.000+07:002012-05-07T20:40:05.067+07:00PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI DEMFARM PADI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN4z_ZO4aK0h7cTCpJlmtq5t384z66vYNN5ynI00v4szaKprfdOvVqesI-ugqMufQArZcjr8_GGHc1l1Ex5w-B390uUnAgStz7_E-qCMqQjfbXC9kBovGoCY_DqcvKrG9W_avUueYmTws6/s1600/fotoimat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN4z_ZO4aK0h7cTCpJlmtq5t384z66vYNN5ynI00v4szaKprfdOvVqesI-ugqMufQArZcjr8_GGHc1l1Ex5w-B390uUnAgStz7_E-qCMqQjfbXC9kBovGoCY_DqcvKrG9W_avUueYmTws6/s200/fotoimat.jpg" width="200" /></a></div>
<span style="font-size: 9pt;">Pangan
merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap
rakyat Indonesia guna mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas untuk
melaksanakan pembangunan nasional.Dalam struktur pangan nasional, beras merupakan
salah satu komoditas yang paling strategis dan dominan dari kelompok padi padian.Oleh
karenaitu,produksi dan ketersediaannyaharus terjamin secara kontinu agar tidak
menimbulkan gejolak ekonomi, politik, sosial dan keamanan.Untuk menjamin
ketersediaan produksi beras nasional,Kementerian Pertanian telah melakukan
berbagai gerakan yang melibatkan semua pemangku kepentingan melalui program
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). </span><br />
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 9pt;">Presiden
Republik Indonesia pada sidang kabinet terbatas tanggal 6 September 2011 dan
Pidato Kebijakan setelah Pelantikan Kabinet Indonesia Besatu II tanggal 19
Oktober 2011, mengamanatkan bahwa produksi pangan dalam negeri harus mampu
menyediakan surplus beras sebesar 10 juta ton pada tahun 2014.Untuk mewujudkan
surplus beras tersebut, Kementerian Pertanian telah menetapkan sasaran produksi
padi pada tahun 2012 sebesar 72,03juta ton GKG, tahun 2013 sebesar 75,63 juta
ton, dan pada tahun 2014 sebesar 79,41juta ton GKG.</span></div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 9pt;">Strategi
untuk mencapai surplus beras sebesar 10 juta ton, Kementerian Pertanian
melakukan upaya-upaya: (1) Peningkatan produktivitas; (2) Perluasan areal dan
optimasi lahan; (3) Penurunan konsumsi beras; dan (4) Penyempurnaan manajemen
Gerakan Massal P2BN.Untuk mewujudkan surplus beras tersebut,pada tahun 2012
diperlukan luas tanam sebesar 14,02 juta ha.Dari luasan tersebut, kegiatan
SL-PTT memerlukan luas tanam sebesar 3,5 juta ha, GP3K sebesar 1,14 juta ha,SRI
sebesar 60 ribu ha, swadaya murni petani sebesar 8,85 jutaha,dan sisanya
(perluasan areal tanam dan pengurangan lahan) sebesar 0,47 juta ha. Lahan petani
meliputi lahan pasang surut, lahan lebak, lahan gambut, lahan tadah hujan,
lahan kering dan lahan irigasi teknis.</span></div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 9pt;">Dalam
rangka pengawalan dan pendampingan kepada petani di lahan swadaya murni petani seluas
8,85 juta ha,Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian
(Badan PPSDMP) mengembangkan kegiatan Pemberdayaan Petani melalui Metode
Demfarm dengan Pola SL-AgribisnisPadi.</span></div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 9pt;">Pemberdayaan
petani dapat ditumbuhkan diantaranya melalui kegiatan pembelajaran (pelatihan
dan penyuluhan)untuk meningkatkan kemampuan petani agar dapat mengambil
keputusan dan memberikan respon yang tepat khususnya dalammenerapkan teknologi
inovasi. Pemberdayaan petani sangat penting, karena petani merupakan pelaku
utama dalam pembangunan pertanian.</span></div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 9pt;">Pada
tahun 2012, Badan PPSDMPmelaksanakan kegiatan pemberdayaan petani melalui
metode demonstrasi (percontohan) yang dilaksanakan oleh kelompoktani padi.
Pemberdayaan Petani melalui demfarm padi merupakan upaya fasilitasi
pembelajaran bagi kelompoktani melalui penerapan teknologi padi yang sudah
teruji agar mereka mampu menggunakan potensi yang dimilikinya dalam
meningkatkan produksi dan produktivitas padi. Hasil penerapan di Provinsi Jawa
Barat dan Lampung, metode demfarm berhasil dengan baik karena metode ini
menerapkan beberapa metode penyuluhan seperti demonstrasi penggunaan teknologi
sesuai rekomendasi, latihan dan kunjungan (laku), supervisi dan evaluasi dengan
materi pembelajaran sesuai kebutuhan petani antara lain: 1) penggunaan benih
varietas unggul baru (VUB) spesifik lokasi; 2) penggunaan pupuk berimbang; 3)
sistim tanam (jajar legowo, SRI dll); 4) panen dan pasca panen; 5) pengolahan
hasil; dan 6) pemasaran hasil.</span></div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 9pt;">Diharapkan
dari kegiatan ini selain dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani,
juga mampu mendorong terjadinya gerakan nasional para petani di pedesaan dalam mengelola
usahatani padi. Dengan demikian akan terjadi peningkatan produktivitas dan
produksi padi dalam mendukung terwujudnya target surplus beras 10 juta ton pada
tahun 2014. Sehubungan dengan hal tersebut peran penyuluh pertanian menjadi
sangat strategis yaitu selain sebagai pembimbing petani dan fasilitator antara
petani dengan para pemangku kepentingan (<i>stakeholders</i>), juga sebagai organisator
dan dinamisator para petani di lapangan.</span></div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 9pt;">Sumber
: BPPSDM, Kementan RI, 2012.</span></div>FORUM KOMUNIKASI THL-TBPP KABUPATEN SUMEDANGhttp://www.blogger.com/profile/18001235028848578966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7249191901801918018.post-77033777028000196342012-04-29T06:53:00.001+07:002012-05-07T20:38:51.796+07:00UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN MELALUI SL-PTT<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwOa1gwXvPsGChKK-eBj1tyQw1XxZN789xX6eRcZxz70lrOtlcllTEWCMMwZoRMJJZZBMPAJHcax2iHmf_sJVCWFd4GTUC4ZkQp9hb3cwDPbbmqZpW-ITaigEqWP6M9m-gW8_oivrOXuh_/s1600/SL.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="114" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwOa1gwXvPsGChKK-eBj1tyQw1XxZN789xX6eRcZxz70lrOtlcllTEWCMMwZoRMJJZZBMPAJHcax2iHmf_sJVCWFd4GTUC4ZkQp9hb3cwDPbbmqZpW-ITaigEqWP6M9m-gW8_oivrOXuh_/s200/SL.jpg" width="200" /></a></div>
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Komoditi tanaman
pangan memiliki peranan pokok sebagai pemenuh kebutuhan pangan, pakan dan
industri dalam negeri yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk berkembangnya industri pangan dan pakan. Sehingga dari sisi
Ketahanan Pangan Nasional fungsinya menjadi amat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">penting dan
strategis. Komoditi padi berperan untuk memenuhi kebutuhan pokok karbohidrat
masyarakat, sedangkan jagung terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
industri pangan olahan dan pakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Upaya peningkatan
produksi padi dan jagung difokuskan pada penerapan Sekolah Lapangan Pengelolaan
Tanaman Terpadu (SL-PTT) yang telah dimulai pada tahun 2008 dan telah berhasil menjadi
salah satu pemicu dalam meningkatkan produksi padi dan jagung. Rata peningkatan
produksi padi 2008–2011 sebesar 2,78% sementara jagung sebesar 2,00%.
Pada tahun 2012 kegiatan SL-PTT akan dilanjutkan pada lahan seluas 3.500.000 Ha
untukpadi non hidrida, padi hibrida, dan padi gogo, serta areal jagung hibrida
seluas 200.000 Ha.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Pelaksanaan SL-PTT
tahun 2012 akan mendapat fasilitasi/dukungan penyediaan benih padi non hibrida,
padi hibrida, padi gogo, dan jagung hibrida melalui Bantuan Langsung Benih
Unggul (BLBU).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Untuk menunjang peningkatan
produksi padi dan jagung secara berkelanjutan maka SL-PTT diharapkan menjadi ajang
bagi petani dalam mengaplikasikan berbagai teknologi usaha tani melalui
penggunaan input yang efisien menurut spesifik lokasi. Khusus pelaksanaan
SL-PTT padi selain mengikuti pola sudah diterapkan selama ini berupa 1 Ha (LL)
mendapat dukungan faktor produksi lengkap, maka dalam rangka meningkatkan
kualitas SL-PTT tahun 2012 sebagian areal SL-PTT akan mendapat dukungan faktor
produksi lengkap pada lokasi-lokasi yang memiliki potensi untuk peningkatan
produktivitas dan atau peningkatan Indeks Pertanaman (IP).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Dalam SL-PTT petani
dapat belajar langsung di lapangan melalui pembelajaran dan penghayatan
langsung (mengalami), mengungkapkan, menganalisis, menyimpulkan dan menerapkan
(melakukan/mengalami kembali), menghadapi dan memecahkan masalah-masalah terutama
dalam hal teknik budidaya dengan mengkaji secara bersama-sama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Melalui penerapan SL-PTT
petani akan mampu mengelola sumberdaya yang tersedia (varietas, tanah, air dan
sarana produksi) secara terpadu dalam melakukan budidaya di</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">lahan usahataninya
berdasarkan kondisi spesifik lokasi sehingga petani menjadi lebih terampil
serta mampu mengembangkan usahataninya dalam rangka peningkatan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">produksi padi dan
jagung. Namun demikian wilayah diluar SL-PTT akan tetap dilakukan pembinaan
peningkatan produksi sehingga produksi dan produktivitas tahun 2012 dapat
meningkat.</span><br />
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Sumber : Dirjen Tanaman Pangan, Kementan 2012. </span></div>FORUM KOMUNIKASI THL-TBPP KABUPATEN SUMEDANGhttp://www.blogger.com/profile/18001235028848578966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7249191901801918018.post-28976751768105179262012-04-28T23:34:00.001+07:002012-05-08T16:34:46.218+07:00PENILAIAN THL-TBPP TELADAN TINGKAT NASIONAL<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTfQgBEG1j2W5QQrpjAhUal71Y3IEAi0kDvcAYLxg8y_MZmbSfBO1ltHgff8XtApIX0QDPCEX7bGBB1sub1XtiRVOIyc005094zVIJeFoLuKB2RTpeZnfKGsYQzdXlcJfZJdAxEbe5C5ih/s1600/DSC_4007.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTfQgBEG1j2W5QQrpjAhUal71Y3IEAi0kDvcAYLxg8y_MZmbSfBO1ltHgff8XtApIX0QDPCEX7bGBB1sub1XtiRVOIyc005094zVIJeFoLuKB2RTpeZnfKGsYQzdXlcJfZJdAxEbe5C5ih/s320/DSC_4007.JPG" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Pemenuhan kebutuhan
pangan sebagai salah satu peran strategis sektor pertanian merupakan tugas yang
tidak ringan sehingga Kementerian Pertanian menempatkan beras, jagung, kedelai,
daging sapi dan gula menjadi komoditas pangan utama yang diberikan perhatian
secara khusus dalam pencapaian target swasembada dan swasembada berkelanjutan.
Target pencapaian swasembada berkelanjutan untuk komoditi beras sebesar 70,60
juta ton Gabah Kering Giling (GKG) merupakan upaya untuk mewujudkan ketahanan
pangan nasional yang akan bermuara pada stabilitas ekonomi, politik dan sosial.
Pencapaian swasembada berkelanjutan khususnya di sub sektor Tanaman Pangan
sangat dipengaruhi dan rentan terhadap fenomena variable dan perubahan iklim,
sehingga diperlukan antisipasi untuk mencapai target tersebut. Tenaga Harian
Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TB Penyuluh Pertanian), mempunyai
peranan yang strategis dalam pencapaian 4 (empat) sukses pembangunan pertanian
melalui pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Untuk itu, penyuluh
pertanian khususnya THL-TB Penyuluh Pertanian sebagai ujung tombak pembangunan
pertanian perlu ditingkatkan kompetensinya dalam mengawal program tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Saat ini Kementrian
Pertanian RI sedang melakukan seleksi
THL-TB Penyuluh Pertanian Teladan Tingkat Nasional, yaitu bentuk penghargaan
yang diberikan pemerintah dan pemerintah daerah atas prestasi kerja THL-TBPP
sebagai mitra kerja Penyuluh Pertanian PNS di bidang penyuluhan pertanian di
perdesaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Mudah-mudahan ini
dapat memberikan motivasi terhadap THL-TB Penyuluh Pertanian untuk berprestasi
di bidang pembangunan pertanian melalui kegiatan penyuluhan pertanian.</span></div>FORUM KOMUNIKASI THL-TBPP KABUPATEN SUMEDANGhttp://www.blogger.com/profile/18001235028848578966noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7249191901801918018.post-10354654119956464552012-04-28T19:50:00.003+07:002012-04-28T19:51:17.856+07:00PROGRAM DAN KEGIATAN BPPSDMP KEMENTAN TAHUN 2012<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan
peran sektor pertanian, Kementerian Pertanian telah menetapkan
target empat sukses pembangunan pertanian yaitu 1) pencapaian swasembada dan swasembada
berkelanjutan, 2) peningkatan diversifikasi pangan, 3) peningkatan nilai tambah dan daya
saing eksport,dan 4) peningkatan kesejahteraan petani. Untuk mewujudkan empat sukses
pembangunan pertanian, diperlukan dukungan sumberdaya manusia pertanian yang profesional,
kreatif, inovatif, dan berwawasan global. Kegiatan Badan PPSDMP yang meliputi pemantapan sistem
penyuluhan pertanian, pemantapan sistem pelatihan pertanian dan revitalisasi
sistem pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi sumberdaya manusia pertanian,
ditujukan untuk: 1) memperkuat kelembagaan petani, 2) memberdayakan usaha petani, dan 3)
mewujudkan pelaku utama pembangunan pertanian yang mandiri, berjiwa wirausaha, berdaya
saing, dan berwawasan global, sehingga mampu bersaing</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">di pasar regional dan internasional.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian
RI Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (yang selanjutnya disebut
Badan PPSDMP) mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumberdaya manusia (SDM)
pertanian, dan menjalankan fungsi : 1) Penyusunan Kebijakan teknis, rencana
dan program kebijakan di bidang pengembangan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan,
standarisasi dan sertifikasi SDM pertanian; 2) Pelaksanaan penyusunan, pendidikan,
pelatihan, standarisasi dan sertifikasi SDM pertanian; 3) Pemantauan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, standarisasi dan sertifikasi SDM
Pertanian; dan 4) Pelaksanaan administrasi Badan Penyuluhan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt; line-height: 115%;"> dan Pengembangan SDM Pertanian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">Untuk melaksanakan tugas dan fungsi
tersebut, Badan PPSDMP di Pusat mempunyai 4 (empat) unit kerja Eselon II, yaitu: 1) Pusat
Penyuluhan Pertanian; 2) Pusat Pelatihan Pertanian; 3) Pusat Pendidikan, Standarisasi dan
Sertifikasi Profesi Pertanian; dan 4) Sekretariat Badan Operasionalisasi kegiatan penyuluhan
dan pengembangan SDM pertanian di daerah dilaksanakan oleh 19 Unit Pelaksana
Teknis (UPT), Badan/Dinas yang menangani penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian di 33
provinsi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">Dalam upaya menyelaraskan pelaksanaan
program dan kegiatan maka ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Tahun</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt; line-height: 115%;"> Anggaran 2012</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">Pada anggaran 2012 Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) hanya mempunyai satu program yaitu
Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani. Program ini
dijabarkan kedalam 5 (lima) kegiatan prioritas Badan PPSDMP yaitu : 1) Revitalisasi
Pendidikan Pertanian, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian; 2) Pengembangan Pendidikan
Menengah Pertanian; 3 ) Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian; 4) Pemantapan
Sistem Penyuluhan Pertanian; dan 5) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">Untuk melaksanakan program dan kegiatan
tersebut dalam tahun anggaran 2012 Badan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt; line-height: 115%;"> PPSDMP mendapat alokasi dana sejumlah
Rp.1.419.377.621.000,-</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">Program Pengembangan SDM Pertanian dan
Kelembagaan Petani mempunyai 7 (tujuh) target dan indikator utama, meliputi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">1) Meningkatnya kompetensi 4.443 orang
aparatur di sektor pertanian;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">2) Meningkatnya kapasitas 22.205 orang
non aparatur di sektor pertanian ;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">3) Meningkatnya kinerja 58.289 orang
ketenagaan penyuluhan;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">4) Meningkatnya kompetensi 4.429 orang
aparatur fungsional;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">5) Tersedianya 16.248 tenaga teknis
menengah dan calon wirausaha muda pertanian</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">6) Meningkatnya kapasitas 52.103 unit
kelembagaan petani ;</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt;">7) Meningkatnya kapasitas 2.080 unit
kelembagaan penyuluhan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 8pt; line-height: 115%;">Sumber : BPPSDMP Kementan </span></div>FORUM KOMUNIKASI THL-TBPP KABUPATEN SUMEDANGhttp://www.blogger.com/profile/18001235028848578966noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7249191901801918018.post-41871644203786705592012-04-26T13:15:00.000+07:002012-05-08T16:33:00.287+07:00KEBIJAKAN REKRUTMEN THL-TBPP<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQpmm8OgfdTZykHG50ZZkKCj2jY-hLT3cs2f8gOxp7vZZWZif01jRZElumY056nMauRnhE63VdMu87X2-yAK85ogKc2bnMVdKE_a4-7affEL7ScblSZZR22CrytmfGVVpUFXb9cad0r7HJ/s1600/DSC_4063.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQpmm8OgfdTZykHG50ZZkKCj2jY-hLT3cs2f8gOxp7vZZWZif01jRZElumY056nMauRnhE63VdMu87X2-yAK85ogKc2bnMVdKE_a4-7affEL7ScblSZZR22CrytmfGVVpUFXb9cad0r7HJ/s320/DSC_4063.JPG" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Dalam Renstra Kementerian Pertanian
Tahun 2010-2014 telah ditetapkan 4 (empat) target utama
pembangunan pertanian, yaitu: (1) pencapaian swasembada dan
swasembada</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">berkelanjutan, (2) peningkatan
diversifikasi pangan, (3) peningkatan nilai tambah, daya saing
dan ekspor, dan (4) peningkatan kesejahteraan petani.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Untuk mewujudkan 4 (empat) target
utama pembangunan pertanian tersebut, diperlukan
peningkatan kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha pembangunan
pertanian, khususnya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">petani. Salah satu upaya peningkatan
tersebut dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan.
Penyuluhan pertanian merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama
agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya
untuk meningkatkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Sejalan dengan itu,</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Kementerian Pertanian akan terus berupaya meningkatkan</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;"> jumlah penyuluh melalui penerapan
kebijakan satu desa satu penyuluh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Dalam rangka memenuhi kebijakan satu
desa satu penyuluh, secara bertahap Kementerian Pertanian
telah merekrut Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu (THL-TB)
Penyuluh Pertanian,</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">yaitu: Angkatan I Tahun 2007 sebanyak
6.000 orang, Angkatan II Tahun 2008 sebanyak 10.000 orang,
dan Angkatan III Tahun 2009 sebanyak 10.000 orang).
Rekruitmen THL-TB Penyuluh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Pertanian diarahkan untuk melaksanakan
tugas pendampingan dan konsultasi bagi pelaku utama dan
pelaku usaha dalam mengembangkan usaha agribisnis,
sehingga penerapan</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">teknologi dapat berjalan dengan baik.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sumber : BPPSDM Kementan. </span></div>FORUM KOMUNIKASI THL-TBPP KABUPATEN SUMEDANGhttp://www.blogger.com/profile/18001235028848578966noreply@blogger.com0